KRISIS ENERGI
Kita mungkin mengenal
bangsa indonesia sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya alam. Namun, bukan
berarti bangsa ini akan terhindar dari krisis energi. Kita tahu bahwa sumber
daya alam yang kita miliki seperti minyak bumi dan batu bara merupakan sumber
daya yang paling banyak digunakan. Namun, sayangnya sumber daya tersebut tidak
terbarukan. Artinya, dalam proses pembuatannya diperlukan waktu yang jauh lebih
lama dibandingkan penggunaannya. Selain itu, dampak buruk terhadap lingkungan yang
dihasilkan juga sangat banyak. Fakta menariknyanya adalah, indonesia yang dulu
dikenal sebagai salah satu pengekspor minyak bumi sekarang telah menjadi
pengimpor minyak bumi terbesar. Hal itu ditandai dengan keluarnya indonesia
dari OPEC. Oleh karena itu secepatnya kita harus meninggalkan bahan bakar tak
ternarukan tersebut dan menggantinya dengan sumber daya terbarukan.
Persoalan krisis energi
merupakan masalah kompleks yang dalam penyelesaiannya dibutuhkan
langkah-langkah konkret serta menyeluruh.
Langkah pertama yang
dapat dilakukan adalah bagi pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih baik,
seperti aturan pelarangan ekspor sumber daya dalam bentuk mentah. Hal ini dapat
meningkatkan nilai jual sehingga untuk mendapatkan pendapatan yang sama dibutuhkan
ekspor yang lebih sedikit. Selanjutnya apabila ekspor sumber daya sedikit, akan
semakin banyak sumber daya yang dimanfaatkan dalam negeri.
Berikutnya adalah optimalkan sumber daya alam
lainnya yang bersih dan terbarukan, seperti
1. Panas
Bumi
Energi panas bumi adalah energi panas yang
terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi. Temperatur di
bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Energi ini
telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik
tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada
tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik. Menariknya Indonesia merupakan
negara penghasil panas bumi terbesar.
2. Angin
Teknologi
tenaga angin, sumber energi paling cepat berkembang di dunia, sepintas terlihat
sederhana. Namun dibalik menara tinggi, langsing dan bilahan besi putar
terdapat pergerakan yang kompleks dari bahan-bahan yang ringan seperti desain
aerodinamis dan komputer yang dijalankan secara elektronik. Perkembangan tenaga angin
berkembang dengan pesat saat ini, namun demikian masa depan tenaga ini belum
terjamin. Saat ini tenaga angin telah dimanfaatkan oleh sekitar 50 negara
di dunia. Namun sejauh ini kemajuan itu disebabkan oleh usaha segelintir
pihak, yang dipimpin oleh Jerman, Spanyol dan Denmark.
3. Air
Energi
ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit
listrik tenaga air tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Tidak seperti tenaga
matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama
24 jam setiap harinya. Penggunaannya dengan memanfaatkan energi
dari ombak atau aliran sungai (air terjun)
4. Sinar
matahari
Energi
surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika
dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan
konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat
digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan
bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh
keinginan kita untuk menangkap kesempatan. Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus
hanya 354MW, pada tahun 2015 kapasitas total pemasangan pembangkit tenaga panas
matahari akan melampaui 5000 MW. Pada tahun 2020, tambahan kapasitas akan naik
pada tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya dan total pemasangan kapasitas
tenaga panas matahari di seluruh dunia dapat mencapai hampir 30.000 MW- cukup
untuk memberikan daya untuk 30 juta rumah.
Dalam membangun
perangkat pendukung energi terbarukan memang tidak murah. Disini pemerintah
dapat berperan dengan membuat kebijakan ekonomi agar dapat menarik minat
investor dalam maupun luar negeri. Seperti memudahkan dalam pembuatan surat izin
investasi. Lebih stabilnya kondisi politik indonesia turut mempengaruhi minat
para investor mancanegara.
Sembari mewujudkan
sumber daya terbarukan, kita semua dapat menyosialisasikan dan mengaplikasikan
penghematan energi. Seperti
·
Pengoptimalan penggunaan kendaraan umum
serta pembatasan kendaraan pribadi.
·
Perbaikan lalu lintas, sehingga
meminimalisir kemacetan dan mengurangi energi yang terbuang sia-sia.
By Fahmi fadilah
Komentar
Posting Komentar